Selasa, 23 April 2013

Tips dan cara agar rumah tidak bocor dan rembes di musim hujan.


Tips Agar Rumah Tidak Bocor dan Rembes di Musim Hujan
  • Talang air sebaiknya terbuat dari beton cor. Talang beton sangat awet tidak bocor, kedap, mampu bertahan puluhan tahun (bila dikerjakan dengan kualitas yang baik) dan tidak membutuhkan perawatan sama sekali. Bandingkan dengan talang seng yang mudah bolong dan berkarat atau talang karpet yang mudah sobek.
  • Lebih baik lagi bila talang beton tanpa pipa dan terbuka ke halaman rumah. Dengan demikian, air hujan tidak akan terbuang sia-sia dalam got, tapi bisa diresapkan sebagian di halaman, dan terutama talang terbuka (seperti contoh foto di bawah ini) tidak akan tersumbat dan mampet. Daun atau kotoran yang jatuh ke dalam talang beton ini dengan mudah akan terbilas saat hujan dan jatuh di halaman rumah. Sedangkan talang tertutup (dimana air hujan harus dialirkan dari talang ke dalam pipa lalu dibuang), akan rawan tersumbat, sehingga butuh perawatan rutin, yaitu membersihkan kotoran/daun yang bisa menyumbat pipa.
  • Perhatikan foto di bawah ini. Rumah ini menggunakan talang cor beton untuk menampung air hujan dari atap. Karena depan rumah ini adalah taman, maka air hujan dari talang dibuang langsung ke taman samping. Dengan demikian diharapkan air hujan dari atap tidak terbuang sia sia, tapi akan diresapkan untuk mengisi cadangan air tanah dan mengurangi resiko banjir.



  • Tentunya agar talang beton benar-benar kedap dan awet, perhatikan kualitas material, beri besi tulangan, dan perhatikan perbandingan agregat dan semen harus cukup sehingga beton tidak mudah retak. Dan setelah pengerjaan, talang harus selalu basah/terendam air agar tidak muncul retak rambut. Dengan cara pengerjaan talang beton di atas berdasarkan pengalaman kami, talang dapat kedap air walau tanpa tambahan pelapis kedap air seperti aquaproof atau sikka. Namun tidak ada salahnya bila anda ingin melapisi permukaan talang dengan bahan pelapis tambahan.
  • Yang harus diperhatikan dari talang terbuka seperti ini adalah kemungkinan erosi tanah karena hantaman air hujan dari talang yang cukup tinggi dan deras. Hantaman air dapat mengerosi tanah di sekitar fondasi bangunan dan lama kelamaan dapat menyebabkan penurunan tanah, fondasi amblas atau kehilangan pijakan, terutama untuk jenis fondasi dangkal (bukan tiang pancang).
  • Untuk itu halaman rumah harus diberi dua jenis jagaan agar tidak terjadi erosi dan kehilangan tanah, yaitu pertama dengan membuat tanggul berupa pagar tembok di sekeliling taman dan kedua dengan menanam pohon besar tepat di bawah talang. 
  • Konstruksi tanggul dapat berupa pasangan bata yang diberi fondasi batu kali dan sloof. Beri pipa drainase secukupnya pada tembok agar air hujan yang berlebih dapat mengalir (dan tidak menjebol tembok tanggul).
  • Menanam tanaman rindang tepat di bawah talang terbuka mempunyai tiga fungsi:
  1. Daun atau tajuk pohon akan memecah aliran dan energi hantaman air dari talang, sehingga mengurangi kecepatan dan daya rusaknya saat jatuh mengenai tanah.
  2. Akar pohon besar sangat masif (dalam dan menyebar luas) di dalam tanah, sehingga mengikat struktur tanah agar tidak lari (tererosi).
  3. Alih-alih tererosi, akar pohon besar sangat membantu infiltrasi atau penyerapan air ke dalam tanah, yang sangat penting untuk mencegah penurunan tanah dan fondasi rumah, selain juga mengisi cadangan air tanah.
  • Anda tidak perlu kawatir bila daun akan menyumbat talang, karena talang terbuka (tanpa pipa ke bawah, tapi air langsung diterjunkan) saat terisi air hujan akan dengan mudah membilas segala kotoran yang jatuh ke dalam talang, tentunya bila lebar talang minimal 40 cm.
  • Beri jarak 3-4 meter dari dinding luar rumah agar akar pohon tidak merusak fondasi. Beri jarak lebih dari 4m untuk pohon yang sangat besar seperti trembesi dan beringin. Jenis pohon yang cocok untuk menahan hantaman air talang antara lain buah-buahan seperti mangga, nangka, jambu air; jati, biola cantik, dll. 
Klik Beranda pada bagian bawah blog ini untuk inspirasi rumah idaman lainnya: